Rabu, 06 Maret 2013

Hampir dua pekan lamanya rasa malas telah hinggap pada diriku, sampai-sampai blog yang satu ini terbengkalai dan jarang sekali dikunjungi oleh saya. Rasanya berat sekali untuk mulai mengulurkan jari-jari tangan saya ke tombol-tombol keyboard. Namun dengan hasrat yang kuat untuk membuat tulisan kembali, akhirnya rasa malas itu bisa juga terkalahkan dengan mulai mengetik tulisan yang sekarang sobat baca.
Pada artikel sebelumnya saya telah menulis bagaimana cara membuat website menggunakan mesin joomla yang dilakukan secara offline, begitu juga cara pembuatan website dengan joomla yang dilakukan secara online bahkan sampai bagaimana cara menguploadnya ke internet. Nah pada tulisan kali ini saya akan berbicara tentang istilah Back End dan Front End pada Joomla.
Bagi para pemula termasuk saya, sebelum kita melangkah lebih jauh mengisi website joomla yang telah kita install itu, terlebih dahulu harus memahami dua istilah yang terdapat di CMS joomla, dua istilah yang saya maksudkan adalah Back End dan Front End.
Back End atau halaman Administrator ini adalah halaman atau bagian yang khusus diperuntukkan bagi para admin atau pemilik akun yang sudah disetujui untuk mengelola website joomla. Halaman back end ini dapat sobat akses dengan menambahkan kata “administrator setelah URL address website sobat.
Apabila sobat menginstal di localhost (offline), maka untuk mengakses ke halaman back end atau hal. administrator  ini cukup menuliskan seperti contoh ini  http://localhost/domainanda/administrator, namun jika website sobat sudah online maka alamat halaman back end ini  ditulis seperti  ini http://www.domainanda.xxx/administrator. Berikut contoh alamat back end website joomla saya http://localhost/panduanjoomla/administrator dan http://amrulloh.phpnet.us/administrator.
Untuk dapat masuk halaman back end, sobat harus memiliki username dan password administrator. Password adalah kata sandi yang sobat isikan pada proses instalasi joomla. Username diberikan kepada sobat pada tahap terakhir proses instalasi. Secara default, username yang diberikan adalah admin. Berikut adalah contoh gambar halaman login administrator.
login-page
Jika sobat berhasil masuk maka akan terlihat halaman administrator, seperti terlihat pada gambar di bawah ini
administrator-page
Gambar 1 halaman administrator
Berikut penjelasan gambar yang terlihat sesuai dengan nomor pada gambar di atas:
  1. Menu Bar (batang menu), yang berisi kumpulan menu administrasi Joomla yang masing-masing memiliki beberapa sub menu.
  2. Control Panel, yang berisi ikon-ikon menu yang sering digunakan pada proses administrasi Joomla dan ikon ini bisa dikatakan jalan cepat (shortcut) untuk menuju menu tersebut. Menu-menu di sini dapat sobat temukan juga pada Menu Bar.
  3. Preview untuk melihat tampilan front end website sobat, jumlah email masuk (gambar amplop surat), user online atau keterangan jumlah admin, serta fasilitas log out dari halaman admin.
  4. Berisikan informasi mengenai CMS Joomla, user terdaftar yang sedang login, artikel dengan frekuensi akses paling banyak, artikel terbaru yang dimasukkan di website, dan jumlah menu yang ada pada website serta feed berita dari Joomla security Center.
Gambar dan penjelasan di atas adalah halaman administrator untuk joomla yang mengikutsertakan Sample data pada waktu instalasi joomla namun jika sobat menginstal joomla tanpa mengikutsertakan Sample data, maka tampilan halaman administrator akan terlihat seperti gambar di bawah
administrator-page2Gambar 2 halaman administrator
Perbedaan antara gambar 1 dan Gambar 2 adalah terletak pada Nomor 4 tepatnya pada informasi mengenai CMS Joomla, Jika waktu installasi joomla sobat tidak menginstall sample data maka informasi mengenai CMS Joomla tidak akan muncul.
Secara garis besar, demikianlah penjelasan tentang Back End berikut tampilan halamannya.
Sekarang kita mulai beranjak pada penjelasan Front End joomla. Front End adalah halaman web joomla yang terlihat oleh publik (pengunjung). Apabila sobat menginstal di localhost (offline), maka untuk mengakses ke halaman front end atau halalam web joomla ini cukup menuliskan seperti contoh ini  http://localhost/domainanda, namun jika website sobat sudah online maka alamat halaman front end ini  ditulis seperti  ini http://www.domainanda.xxx/. Berikut contoh alamat front end website joomla saya http://localhost/panduanjoomla dan http://amrulloh.phpnet.us.
Jika waktu installasi joomla menginstall Sample data maka secara default halaman Front End ini terlihat seperti pada gambar berikut
front-end-page
Gambar 1 Front End Joomla
Di bawah ini adalah penjelasan dari gambar halaman front end sesuai dengan nomor urutannya:
  1. Header, tempat meletakkan logo, gambar, animasi, dan sebagainya. Biasanya digunakan untuk memberitahu nama website .
  2. Newsflash, digunakan untuk menampilkan sejumlah artikel atau berita singkat yang ditampilkan bergantian secara acak (random).
  3. Top Menu, menampilkan menu secara horizontal yang ditempatkan di bagian atas halaman website.
  4. Breadcrumb, menampilkan lokasi halaman yang sedang dilihat berikut jalur yang telah dilalui.
  5. Search, digunakan untuk menjalankan fungsi search pada website dalam rangka mencari kata atau kalimat yang sobat cari pada website joomla tersebut.
  6. Main Menu, yakni berisi kumpulan menu utama sebuah website.
  7. Resources, berisi menu-menu lain atau link-link sebagai sumber website CMS Joomla.
  8. Key Concept, hampir sama dengan Resources.
  9. Login Form, digunakan bagi user untuk mendaftar menjadi member maupun login ke website.
  10. Latest News, menampilkan artikel-artikel terbaru dari website.
  11. Popular, menampilkan artikel-artikel dengan frekuensi akses paling banyak.
  12. Content, menampilkan konten-konten atau artikel-artikel dari website.
  13. Polls, polling atau jajak pendapat bagi pengunjung website.
  14. Who’s Online, menampilkan jumlah pengunjung (visitor) yang sedang online.
  15. Advertisement, menampilkan link bagi pemasang iklan di website sobat.
  16. More Articles, menampilkan artkel-artikel lain yang tampil di home page.
  17. Paging, Navigasi halaman website.
  18. Banner, menampilkan banner iklan beserta linknya.
  19. Footer, menampilkan keterangan dari website, perusahaan, pembuat, dan sebagainya yang terletak di bagian bawah website.
  20. RSS/Syndicate (Feed Entries), layanan untuk menampilkan artikel secara ter-update pada website lain.
  21. Pembuat mesin dan template website dan Validator XHTML dan CSS.
Gambar dan penjelasan di atas adalah default website joomla yang menginstal sample data, namun jika waktu installasi joomla, sobat tidak menginstal sample data maka tampilan default website joomla sobat seperti terlihat pada gambar berikut
front-end-page2 Gambar 2 Front End Joomla
Untuk gambar 2 front end joomla di atas saya tidak akan menjelaskan kembali karena saya kira sudah cukup dengan penjelasan pada gambar 1 front end joomla.
Bagaimana sekarang apakah sobat sudah ada sedikit pencerahan tentang istilah back end dan front end joomla, jika sudah ada pencerahan, saya akhiri saja tulisan ini berhubung jari-jari lentik tangan saya ini sudah terasa pegal-pegal.
Semoga apa yang telah saya tulis ini bermanfaat bagi sobat semua. Berkaryalah terus blogger indonesia.

Pengertian DDL & DML

DDL (Data Definition Language), yaitu bahasa yang memiliki kemampuan untuk mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek seperti tabel, indeks, bahkan basis datanya sendiri. Misalnya, CREATE, DROP, dan ALTER. Struktur/skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan didefinisikan dengan bahasa khusus yang disebut DDL. Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel dan sebagainya. Hasil dari kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Kamus Data


Perintah - Keterangan 
  • CREATE TABLE - Membuat tabel 
  • CREATE INDEX - Membuat index 
  • ALTER TABLE - Mengubah struktur tabel 
  • DROP TABLE - Menghapus tabel 
  • DROP INDEX - Menghapus index 
  • GRANT - Memberikan hak akses 
  • REVOKE - Menghapus hak akses 

DML (Data Manipulation Language), yaitu bahasa yang berhubungan dengan proses manipulasi data pada tabel, record. Misalnya, INSERT, UPDATE, SELECT, dan DELETE. DML Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat berupa: 
a. Penyisipan/Penambahan data baru ke suatu basis data 
b. Penghapusan data dari suatu basis data 
c. Pengubahan data dari satu basis data 

Perintah - Keterangan 
  • SELECT - Menampilkan record dari tabel atau view 
  • INSERT - Menyisipkan record ke dalam tabel 
  • UPDATE - Menghapus record dari tabel 
  • DELETE - Menghapus record dari tabel 
  • COMMIT - Menuliskan perubahan ke dalam disk 
  • ROLLBACK - Membatalkan perubahan yang dilakukan setelah perintah COMMIT terakhir

SQL

SQL

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
SQL
Paradigma: Multi-paradigm
Muncul Tahun: 1974
Perancang: Donald D. Chamberlin
Raymond F. Boyce
Pengembang: ISO/IEC
Rilis terbaru: SQL:2011 / 2011
Sistem pengetikan: Static, strong
Implementasi: Many
Dialek: SQL-86, SQL-89, SQL-92, SQL:1999, SQL:2003, SQL:2008, SQL:2011
Terpengaruh oleh: Datalog
Mempengaruhi: Agena, CQL, LINQ, Windows PowerShell[1]
Sistem operasi: Cross-platform
Situs web: "ISO/IEC 9075-1:2008: Information technology – Database languages – SQL – Part 1: Framework (SQL/Framework)"

SQL

Structured Query Language
Ekstensi berkas .sql
Jenis MIME application/x-sql
Dikembangkan oleh ISO/IEC
Rilis pertama 1986
Rilis terbaru SQL:2008 / 2008; 5 tahun yang lalu
Jenis format Database
Standar ISO/IEC 9075
Situs web [2]
SQL (play /ˈɛs kjuː ˈɛl/ "S-Q-L";[3] atau Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

Daftar isi

Sejarah

Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama Jhonny Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.

Standarisasi

Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.
Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masing-masing.

Pemakaian dasar

Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD)[4], namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.

Data Definition Language

DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.

CREATE

CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE TABLE nama_tabel
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk
 CREATE TABLE [''nama_tabel'']
 (
 nama_field1 tipe_data [constraints][,
 nama_field2 tipe_data,
 ...]
 )
atau
 CREATE TABLE [''nama_tabel'']
 (
 nama_field1 tipe_data [,
 nama_field2 tipe_data,
 ...]
 [CONSTRAINT nama_field constraints]
 )
dengan:
nama_field adalah nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM, dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.
Contoh:
 CREATE TABLE user
 (
 username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY,
 passwd VARCHAR(20) NOT NULL,
 tanggal_lahir DATETIME
 );
akan membuat tabel user seperti berikut:
username passwd tanggal_lahir

Data Manipulation Language

DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
  • SELECT untuk menampilkan data
  • INSERT untuk menambahkan data baru
  • UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
  • DELETE untuk menghapus data

SELECT

SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga kadang-kadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk lengkap:
( QUERY BUDIN ) Cilegon.
 SELECT [nama_tabel|alias.]nama_field1 [AS alias1] [, nama_field2, ...]
 FROM nama_tabel1 [AS alias1] [INNER|LEFT|RIGHT JOIN tabel2 ON ''kondisi_penghubung'']
 [, nama_tabel3 [AS alias3], ...]
 [WHERE ''kondisi'']
 [ORDER BY nama_field1 [ASC|DESC][, nama_field2 [ASC|DESC], ...]]
 [GROUP BY nama_field1[, nama_field2, ...]]
 [HAVING ''kondisi_aggregat'']
dengan:
  • kondisi adalah syarat yang harus dipenuhi suatu data agar ditampilkan.
  • kondisi_aggregat adalah syarat khusus untuk fungsi aggregat.
Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika, misalnya AND, OR, dan sebagainya.
Contoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data sebagai berikut.
username passwd tanggal_lahir jml_transaksi total_transaksi
Aris 6487AD5EF 09-09-1987 6 10.000
Budi 97AD4erD 01-01-1994 0 0
Charlie 548794654 06-12-1965 24 312.150
Daniel FLKH947HF 24-04-1980 3 0
Erik 94RER54 17-08-1945 34 50.000
Contoh 1: Tampilkan seluruh data.
 SELECT *
 FROM user
Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah bertransaksi.
 SELECT *
 FROM user
 WHERE total_transaksi = 0
Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
 SELECT username
 FROM user
 WHERE jml_transakai < 10 AND total_transaksi > 1000
Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah terjadi.
 SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi
 FROM user
Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
 SELECT *
 FROM user
 ORDER BY jml_transaksi DESC
Fungsi aggregat
Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum fungsi aggregat adalah:
  • SUM untuk menghitung total nominal data
  • COUNT untuk menghitung jumlah kemunculan data
  • AVG untuk menghitung rata-rata sekelompok data
  • MAX dan MIN untuk mendapatkan nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
Fungsi aggregat digunakan pada bagian SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada bagian HAVING, bukan WHERE.
Subquery
Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama jika melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:
Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah transaksi terbesar.
 SELECT username
 FROM user
 WHERE jml_transaksi =
 (
 SELECT MAX(jml_transaksi)
 FROM user
 )

INSERT

Untuk menyimpan data dalam tabel digunakan sintaks:
 INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES ([DAFTAR_NILAI])
Contoh:
 INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');

UPDATE

Untuk mengubah data menggunakan sintax:
 UPDATE [NAMA_TABLE] SET [NAMA_KOLOM]=[NILAI] WHERE [KONDISI]
Contoh:
 UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"

DELETE

Untuk menghapus data dipergunakan sintaks:
 DELETE FROM [nama_table] Where [KONDISI]
Contoh:
 DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';

Catatan

  1. ^ Paul, Ryan. "A guided tour of the Microsoft Command Shell". Ars Technica. Diakses pada 10 April 2011.
  2. ^ "ISO/IEC 9075-1:2008: Information technology – Database languages – SQL – Part 1: Framework (SQL/Framework)"
  3. ^ Beaulieu, Alan (April 2009). Mary E Treseler. ed. Learning SQL (edisi ke-2nd). Sebastapol, CA, USA: O'Reilly. ISBN 978-0-596-52083-0.
  4. ^ Troels Arvin, 2007-05-26, http://troels.arvin.dk/db/rdbms/ Comparison of different SQL implementations

Pranala luar